Simak Cara Merawat Tali Pusat Bayi Baru Lahir dengan Tepat

Tali pusat atau yang biasa disebut tali pusar terbentuk dari pembuluh darah dan jaringan ikat

Konten547 Views

Channel Indonesia – Tali pusat atau yang biasa disebut tali pusar ialah bagian alami dari tumbuh kembang bayi yang terbentuk dari pembuluh darah dan jaringan ikat dengan bentuk saluran yang menghubungkan bayi dengan plasenta ibu.

Setelah bayi lahir, tali pusat itu akan dipotong. Meski sudah dipotong, masih terdapat sisa tali pusat yang menempel di perut bayi. Itulah alasan perlunya dilakukan perawatan tali pusat agar terhindar dari infeksi dan kontaminasi.

World Health Organization (WHO) memperkirakan 25 persen kematian neonatal (kematian bayi sebelum berumur satu bulan) di dunia disebabkan oleh infeksi,  dan 75 persen di antaranya terjadi pada minggu pertama kehidupan, dengan tali pusat sebagai penyebab utamanya.

Tali pusat sendiri merupakan tempat kolonisasi bakteri yang penting. Kemungkinan konsekuensi dari kolonisasi bakteri  ini adalah infeksi tunggul tali pusat, risiko infeksi ini meningkat hingga tunggulnya terlepas.

Tali pusat bayi akan mengering dan terlepas dengan sendirinya (puput) saat bayi berusia satu hingga tiga minggu setelah hari kelahirannya. Selama prosesnya, tali pusat akan mengalami perubahan warna dari kuning, cokelat, ungu, biru, hingga hitam. Hal ini tergolong normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

Sebelum  tali pusat puput, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk merawat tali pusat pada bayi.

Berikut beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk merawat tali pusar bayi agar tidak terkontaminasi dan infeksi.

  1. Selalu bersihkan tali pusar dengan tepat

Bersihkan tali pusat dengan kapas yang telah dibasuh air hangat dan sabun yang tidak mengiritasi kulit bayi. Peras air dari kapas sebelum membasuhnya ke bagian dalam dan kulit sekitar tali pusat. Lap secara perlahan kulit tali pusat yang basah, kotor, atau lengket sebelum dikeringkan dengan kain yang lembut. Jika ada tinja di tali pusat, maka bersihkan dengan air dan sabun. Jangan pernah merawat tali pusat dengan kapas yang dibasuh alkohol, karena hal tersebut bukanlah langkah yang tepat karena alkohol dapat mengeringkan kulit dan memicu iritasi. Setelah bersih dan kering, biarkan tali pusat tetap terbuka dan terkena udara agar cepat kering.

  1. Mandikan anak dengan sponge

Sebelum tali pusat mengalami puput, mandikan bayi dengan sponge yang telah dibasahi untuk membersihkan pusar bayi. Setelah dibersihkan, keringkan tali pusat secara perlahan dengan handuk yang lembut untuk menghindari iritasi. Hindari merendam bayi dalam bak mandi agar tidak terkena air secara berlebihan yang dapat membuat tali pusar terlalu lembap.

  1. Jaga tali pusar tetap kering

Biarkan tali pusat terpapar dengan udara luar dan bersihkan dengan lembut jika terlihat basah. Berikan bayi pakaian yang longgar agar tidak menempel dan memberikan akses sirkulasi udara yang baik. Jika tali pusat terlalu kering, lap tali pusat dengan sponge yang basah secara perlahan.

  1. Jangan tutupi tali pusar dengan popok

Saat akan memakaikan popok bayi, hindari diaper atau popok yang menutupi tali pusat. Jika ada bagian popok yang menutupi tali pusar bayi, hendaknya popok digulung ataupun digunting. Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya air seni maupun tinja ke dalam tali pusar.

  1. Biarkan tali pusar lepas dengan sendirinya

Melepas atau menarik paksa tali pusat berpotensi menyebabkan perdarahan secara terus-menerus yang dapat memicu infeksi.

 

(Dari berbagai sumber/ Mifta Khurokhmah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *