Channel Indonesia – Seblak saat ini menjadi makanan kesukaan banyak orang. Pasalnya, selain rasanya yang enak, gurih dan lezat, seblak memiliki cita rasa khas tersendiri yang menambah kelezatannya yaitu bau kencur.
Namun, anda harus tetap waspada ketika mengkonsumsi makanan khas sunda ini. Terutama bagi anda yang memiliki perut sensitif, hal ini memicu terjadinya diare dan asam lambung naik.
Dokter spesialis gizi di RSIA Melinda, Bandung, Johanes Casay Chandrawinata mengatakan ada beberapa masalah kesehatan yang bisa muncul karena seblak. Terutama jika Anda mengonsumsinya saat perut dalam keadaan kosong, ditambah penggunaan cabai rawit pada bumbu seblak yang cukup banyak.
“Hati-hati bagi yang punya perut sensitif. Karena bisa menyebabkan mual, muntah, diare, bahkan sakit kepala hingga asam lambung meningkat,” kata Johannes saat dihubungi wartawan, selasa (13/16).
Alasan seblak menjadi salah satu makanan yang mudah diterima masyarakat memang karena rasa gurih dan pedasnya yang ‘nendang’. Kata Johanes, rasa pedas ini berasal dari kandungan capsaicin dari cabai.
Capsaicin ini menimbulkan sensasi seperti “terbakar” di lidah dan mulut, yaitu rasa pedas. Tapi tentunya, Anda harus berhati-hati, karena justru inilah yang bisa jadi malapetaka untuk kesehatan.
Untuk menyiasatinya, menurut Johanes bisa dilakukan dengan mengontrol konsumsi seblak ini. Jangan sampai Anda makan seblak setiap hari, terutama dalam keadaan perut kosong di pagi hari.
“Bukan tidak boleh, boleh kok makan seblak. Tapi ya diatur, jangan tiap hari dimakan. Bisa kalau sangat suka ya seminggu sekali. Kan menghindari bosan juga. Selain itu, cabai rawitnya dikurangi, jangan terlalu pedas,” katanya.
Selain itu, menurut Johanes menambah makanan pelengkap atau topping pada seblak juga dianjurkan. Seblak original hanya berbahan kerupuk. Sementara kandungan gizi pada kerupuk juga tidak terlalu banyak.
Agar seblak lebih bergizi, Anda bisa menambahkan sosis, bakso, atau telur. Sayuran juga direkomendasikan untuk dimasukkan dalam seblak, misalnya sayuran seperti sawi hingga kol.
“Dari segi nutrisi dominan kadar lemak dan karbohidrat. Asupan garam pun berlebihan dari kerupuk dan bumbu kaldu. Saran saya, batasi kandungan kerupuk dalam seblak. Perbanyak protein misal nya putih telur. Tambahkan sayuran dan kurang tingkat pedas agar tidak muncul masalah pencernaan,” katanya.(Dari berbagai sumber/Annisa)