Seblak Warisan Budaya Tak Benda yang Akan Didaftarkan di UNESCO

Menjadi favorit banyak orang, seblak khas Jawa Barat diusulkan menjadi warisan budaya tak benda oleh Kementrian

Headline, Konten405 Views

Channel Indonesia – Menjadi favorit banyak orang, seblak khas Jawa Barat diusulkan menjadi warisan budaya tak benda oleh Kementrian, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Siapa yang tak tahu seblak? Kuliner khas Jawa Barat yang berbahan dasar kerupuk ini disukai oleh orang dari berbagai kalangan. Apalagi belakangan ramai varian seblak coet ala Rafael SMASH.

Umumnya, seblak merupakan kuliner kerupuk rebus yang disajikan dengan kuah berempah dengan cita rasa kencur yang dominan. Seblak kemudian disajikan dengan berbagai kondimen.

Mulai dari makaroni, ceker, bakso ikan, dumpling, mie, dan masih banyak lagi. Kelezatan seblak itu kemudian diusulkan untuk menjadi warisan budaya tak benda yang akan didaftarkan di UNESCO.

Menurut Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Perlindungan Kebudayaan Kemendikbud Ristek Rusmiati, usulan ini didasari lantara kuliner tersebut sudah ada sejak lama dan masih bertahan.

“Kalau di Garut itu, banyak sebenarnya warisan budaya kita. Misalkan ini yang lagi ramai kuliner seblak. Itu dari Bandung apa Garut, harus ada kajian dan bisa diusulkan sebagai warisan budaya,” ujarnya, seperti yang dikutip dari Antara.

Usulan seblak menjadi warisan budaya tak benda ini harus memenuhi syarat, misalnya dari segi sejarah dan cerita menarik tentang seblak.

Lebih lanjut, Rumiati menjelaskan bahwa seblak berawal dari tradisi masyarakat memasak kerupuk basah dengan bumbu rempah-rempah khas. Selain itu, juga harus ada dokumentasi seperti video dan foto.

Syarat itu dapat dijadikan sebagai bukti fisik atau saksi agar menguatkan kuliner tersebut sebagai hasil karya anak bangsa dengan cita rasa yang khas.

Dibutuhkan pula komunitas atau kelompok yang bisa mempertanggungjawabkan keabsahan dokumen dan data mengenai seblak. Jika syarat terpenuhi, maka bisa diusulkan ke pemerintah daerah, provinsi, baru kemudian diuji tingkat nasional.

Dikutip dari detikJabar (20/02/23) tidak ada catatan sejarah yang pasti mengenai kapan pertama kali seblak ditemukan. Konon, kuliner ini sudah ada sejak zaman kemerdekaan di Parahyangan.

Kata ‘seblak’ sendiri diambil dari bahasa Sunda, yakni ‘nyeblak’ yang artinya mengagetkan. Penamaan itu untuk deskripsikan rasa seblak yang bikin kaget karena pedas.(Dari berbagai sumber/Annisa)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *