Channel Indonesia – Tanpa disadari, tidur dengan rambut basah dapat membawa dampak buruk . Diantaranya dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti infeksi pada kulit kepala hingga wajah yang dapat mempengaruhi penampilan.
Bagi orang yang memiliki keterbatasan waktu, keramas alias mencuci rambut di pagi hari adalah hal yang tergolong sulit. Alhasil, banyak yang memilih untuk melakukannnya di malam hari, biasanya setelah pulang bekerja.
Sayangnya, hal ini ternyata memicu kebiasaan tidur dengan keadaan rambut yang basah, apalagi setelah satu harian beraktivitas. Alih-alih menyehatkan, tidur dengan rambut yang belum kering justru dapat memberikan dampak negatif.
Rambut berada pada kondisi yang paling rapuh saat basah. Sebab, ada proses penyerapan air dan jika rambut yang basah tergesek saat tidur, bisa meningkatkan risiko kerusakan bahkan memengaruhi keseluruhan tekstur rambut.
Namun, tidur dengan rambut basah tidak langsung membuat Anda sakit. Melainkan penyerapan air menyebabkan batang rambut bengkak. Kelembapan rambut juga akan melembapkan bantal.
Tidur dengan rambut lembap dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur pada kulit kepala. Ini karena jamur lebih mudah tumbuh di area tubuh yang hangat atau lembap. Karena itu, penting mengeringkan rambut Anda sebelum tidur.
Berikut bahaya tidur dengan rambut basah
- Peregangan rambut
Rambut basah meregang sekitar 30 persen dari panjang aslinya tanpa kerusakan. Namun, perubahan permanen terjadi ketika rambut meregang antara 30 persen –70 persen. Tidur di atas rambut basah dapat menyebabkan rambut meregang melebihi panjang yang dapat ditoleransi.
- Kerusakan rambut
Menurut sebuah penelitian pada 2017, perubahan genetik dan hormonal merupakan faktor penting penyebab rambut rontok. Namun, lingkungan dan perawatan berlebihan juga bisa berperan, seperti pergi keluar rumah dengan rambut basah. Rambut basah saat tidur juga dapat menyebabkan kerusakan pada folikel dan mengakibatkan rambut patah.
- Pertumbuhan jamur
Jamur Peneliti pada 2021 menemukan spesies jamur malassezia di folikel rambut. Jamur ini dapat menyebabkan kondisi kulit seperti dermatitis seboroik. Rambut basah dalam waktu lama, seperti semalaman, dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini. Baca Juga 5 Cara Meningkatkan Kadar Kolesterol Baik dalam Tubuh
- Memperburuk ketombe
Sebuah studi pada 2019 menunjukkan bahwa suhu musim dingin memperburuk ketombe karena kondisi dingin dan basah. Studi yang sama menunjukkan bahwa keseimbangan bakteri dan jamur juga berperan dalam kondisi ini. Rambut basah dapat menyebabkan hilangnya panas, yang berarti dapat memunculkan atau memperburuk ketombe.
- Kedinginan
Sebuah penelitian pada 2015 menunjukkan bahwa kepala orang kehilangan lebih banyak panas saat terkena suhu dingin. Kehilangan panas jauh lebih besar pada suhu 10 derajat celcius dibandingkan pada suhu 15 derajat celsius atau 20 derajat celsius. Artinya, rambut basah dapat menyebabkan tidur menjadi lebih tidak nyaman.
- Muncul jerawat
Folikel rambut di bawah kulit yang tersumbat oleh sebum atau minyak dapat menyebabkan jerawat. Karena rambut basah menjadi sarang bakteri, hal ini juga dapat berdampak pada pertumbuhan bakteri di pori-pori. Rambut basah dalam waktu lama, seperti semalaman, dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini.
(Dari berbagai sumber/ Mifta Khurokhmah)