Kontingen Pramuka Indonesia Bertahan, Panas Ekstrem di Korsel

Kegiatan pelaksanaan Jambore Dunia yang dilaksanakan di Korea Selatan 2023.

Konten283 Views

Channel Indonesia – Kontingen Pramuka Indonesia tetap bertahan dalam gelaran Jambore Dunia 2023 di Saemangeum, Provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan, meskipun dihantam cuaca panas ekstrem.
Kontingen Indonesia yang diikuti oleh 1.569 orang disebut tetap solid dan bersemangat mengikuti kegiatan yang digelar pada 1-12 Agustus 2023 itu.
Adapun, cuaca di Korea Selatan disebut mencapai 38-40 derajat Celcius pada siang hari. Dikabarkan bahwa ada sekitar 800 peserta Jambore terpaksa dilarikan ke rumah sakit yang sebagian besar karena kepanasan, serta keluhan sanitasi dan makanan yang kurang baik.

Sejumlah rencana darurat juga telah disiapkan, kata Berthold Sinaulan, Wakil Ketua Kwartir Nasional/Kakom Kehumasan & Informatika Gerakan Pramuka lewat pernyataan Minggu (6/8/2023).
“Namun, sampai saat ini belum ada rencana evakuasi. Kondisi 1.569 peserta dari Indonesia sudah dapat ditangani dengan baik. Beberapa yang sakit sudah dirawat dan telah kembali pulih,” kata Berthold dalam keterangannya, Minggu (6/8/2023).
Dia menuturkan, pemerintah Korea Selatan telah memberikan perhatian penuh pada masalah-masalah yang terjadi, antara lain dengan menerjunkan pasukan tentara Korea untuk membantu mengatasi masalah sanitasi, perbaikan unit yang diperlukan, dan memperbaiki jalan yang masih tergenang air.

Berthold mengatakan, pada Minggu (6/8/2023) ini, diadakan acara Cultural Day dan para peserta Indonesia mengenakan beragam pakaian adat, serta menyajikan kuliner khas Indonesia untuk dicicipi para peserta mancanegara. Keseluruhan peserta tercatat 43.150 orang yang datang dari 158 negara dan teritori di dunia.
Sejumlah peserta juga sibuk berlatih penampilan budaya, seperti tari dan drama tari tradisional serta permainan angklung. Latihan dilakukan dengan penuh semangat dan kegembiraan.

Kontingen yang dipimpin Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi, dengan dua wakil ketua Ahmad Rusdi dan Berthold Sinaulan juga dilengkapi dengan empat dokter kontingen. Menggunakan kendaraan bantuan KBRI Seoul, para pimpinan dan dokter kontingen berkeliling secara rutin memeriksa kesehatan anggota kontingen.

Sejumlah peserta Indonesia pada hari Minggu ini juga memenuhi undangan dari Prof Eje Kim dan Korea Broadcasting System untuk menghadiri pertemuan ramah tamah yang dituanrumahi Gunsan SungGwang Church.
Sebelumnya, terdapat tiga negara yang menarik kontingen peserta dari lokasi acara jambore yakni Amerika Serikat, Inggris dan Singapura. Penarikan itu imbas dari cuaca panas ekstrem.

Kondisi tersebut membuat Partai Demokrat mendesak Pemerintah RI termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menarik kontingen.

Kepala Badan Komando Strategis (Bakomstra) Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan saat ini ada 1.569 warga, sebagian besar siswa usia 14-18 tahun, yang tergabung di kontingen Indonesia dalam kondisi terancam cuaca panas yang sangat ekstrem mencapai 34-38 derajat celcius, dengan fasilitas yang sangat menyedihkan.

Ia menyebut dengan kondisi saat ini pemerintah tak perlu menunggu hingga 12 Agustus agar para kontingen dipulangkan ke Indonesia.

“Kami berharap, bapak Presiden, bapak Menteri Pemuda dan Olahraga, Ketua Kwarnas, Dubes Indonesia untuk Korea Selatan, ambil tindakan segera dan sungguh-sungguh untuk membantu anak-anak kita di sana,” kata Herzaky lewat keterangan tertulis, Minggu (6/8/2023)

(Alifah Dhuha/ Dari Berbagai Sumber)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *