Studi Mengatakan Bepelukan dengan Orang Terkasih Meredakan Stres

Sebuah studi tentang berpelukan menemukan bahwa orang bakal mendapat manfaat dari berpelukan selama 20 detik.

Headline, Konten372 Views

Channel Indonesia – Sudah menjadi rahasia umum bahwa berpelukan menjadi pereda sakit hati atau mental karena efek nya mampu memberikan ketenangan hati dan pikiran. Pertanyaannya, berapa durasi pelukan yang dibutuhkan untuk meredakan stres?

Sebuah studi tentang berpelukan menemukan bahwa orang bakal mendapat manfaat dari berpelukan selama 20 detik.

Studi melibatkan hampir 200 orang yang diminta berbicara di depan umum. Sebelumnya, separuh kelompok dipeluk pasangannya selama 20 detik, sementara lainnya hanya istirahat dan menunggu sendiri. Mereka yang berpelukan terbukti mampu menurunkan stres.

“Memiliki pasangan suportif yang memeluk mereka selama 20 detik sebenarnya menurunkan stres,” tulis profesor psikologi Tracy P. Alloway di Psychology Today.

Pelukan meningkatkan produksi hormon oksitosin. Dikutip dari Cleveland Clinic, hormon satu ini dikaitkan dengan kepercayaan, rangsangan seksual, dan hubungan sehingga kerap disebut ‘hormon cinta’.

Tak hanya keintiman, pelukan juga mampu menurunkan hormon kortisol alias hormon stres serta melepas serotonin dan dopamin. Serotonin dan dopamin merupakan neurotransmitter yang berkaitan dengan kesenangan dan kebahagiaan.

Bagaimana kalau tidak ada yang diajak berpelukan?

Situasi long distance relationship (LDR) atau jomlo bikin Anda sulit mendapatkan pelukan yang diinginkan.

Tapi, tak perlu khawatir. Anda sebenarnya masih bisa memeluk bantal atau guling sembari bercakap, sebagaimana yang disarankan Alloway. Strategi ini punya dampak serupa dengan berpelukan secara fisik.

Peneliti di Jepang menggunakan bantal untuk mengeksplorasi dampak pelukan. Partisipan penelitian dibagi dua, yakni kelompok yang berbincang dengan orang asing via telepon dan kelompok yang berbincang dengan orang asing via telepon sembari memeluk bantal berbentuk manusia. Partisipan berbincang selama 15 menit.

Rupanya bantal itu mampu menurunkan ketegangan partisipan. Mereka mampu mengobrol lebih rileks.

Tak cuma itu, pengecekan lebih lanjut juga memperlihatkan kadar kortisol pada darah dan liur lebih rendah.(Dari berbagai sumber/Annisa)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *