Channel Indonesia – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan Istrinya Hetty Andika Perkasa telah memasuki tahun ke 31 pada usia pernikahannya. Sungguh sangat panjang usia pernikahan mereka.
Namun, siapa sangka kisah cinta mereka diawali dengan perjodohan oleh kedua orangtua nya, perjodohan yang dianggap kunno oleh anak zaman sekarang, justru menciptakan keluarga yang harmonis dan berhasil menjalani bahtera rumah tangga yang lama.
“[Kami] Dijodohkan,” kata Andika saat berbincang dengan Wartawan, Rabu (5/7) lalu.
Andhika melemparkan senyuman kepada sang istri Hetti. Kemudian mempersilahkan istrinya untuk menjawab pertanyaan dan menceritakan kisah cinta mereka.
Hetty tertawa lepas, memorinya kembali ke beberapa puluh tahun lalu saat sang ayah meneleponnya tiba-tiba. Kala itu, Hetty sedang sekolah di luar negeri. Sang ayah, yang juga anggota TNI, tiba-tiba menyuruhnya pulang untuk menikah.
Hetty tentu kaget, apalagi usianya kala itu masih terhitung belia. Dia juga belum punya pasangan yang bisa diajak ke pelaminan.
“Papa saya telepon, kamu harus pulang, mau papa nikahkan dengan tentara, anggota Kopassus, di sekolahnya juara satu terus. Itu kata papa saya. Saya pikir, wah, tentara. Galak, nih, kayak papa saya,” tutur Hetty. Sesekali tawanya lepas mengingat ‘perjodohan’ yang tak mudah dilupakan itu.
Hetty meminta waktu untuk meng-iya-kan titah sang ayah. Jujur saja, kala itu dia takut jika harus menikah dengan seorang tentara yang dianggapnya galak seperti sang ayah.
Tapi, Hetty tak bisa juga menolak titah tersebut. Hetty pulang ke Indonesia dan menikah dengan Andika.
Tapi bagi Andika, pertemuan di malam perjodohan bukan awal mula cintanya untuk Hetty berkembang. Rasa cintanya itu sudah muncul, jauh sebelum itu.
Ketertarikan Andika pada Hetty sebenarnya sudah muncul di sebuah pertemuan muda-mudi beberapa tahun sebelumnya. Pertemuan di perjodohan jelas membuat pria kelahiran 21 Desember 1964 silam ini bahagia.
“Secara kebetulan, jauh sebelum dijodohkan ternyata kita [saya dan Hetty] pernah ketemu. Jadi, ya, tidak sulit [menerima perjodohan] karena sudah ada hati,” katanya.
Cemburu jadi ‘resep’ langgeng
Banyak cara untuk membuat hubungan pernikahan langgeng dan tetap mesra. Bagi pasangan Andika dan Hetty, rasa cemburu jadi salah satu kuncinya.
Andika mengaku sering cemburu. “Saya cemburu. Ya, normal itu,” katanya sambil tertawa.
Baginya cemburu adalah hal yang normal selama disampaikan dengan baik ke pasangan. Rasa cemburu juga tidak boleh jadi bentuk kekangan, tapi hanya rasa yang perlu disampaikan saja.
“Yang penting saya sampaikan saja ‘mam itu sudah terlalu jauh’, misalnya begitu. Jadi, ya, harus ada [cemburu] dan komunikasi yang paling penting,” katanya.
Hal sama juga disampaikan oleh Hetty. Kunci hubungan yang sukses dan tetap harmonis adalah komunikasi yang dibangun dengan baik antara kedua pihak. Jangan sembunyikan perasaan apa pun, termasuk rasa cemburu.
Selain itu, komitmen juga penting untuk dibangun dan dipikirkan sebelum menjalani hubungan.
“Ya harus komitmen. Kalau belum siap berkomitmen jangan membangun hubungan,” katanya.
Trauma juga jadi bekal
Trauma masa kecil juga menjadi salah satu fondasi terkuat yang dimiliki Andika dalam menjaga rumah tangganya tetap utuh dan harmonis.
Terlahir dari keluarga broken home membuat Andika memantapkan diri untuk membangun keluarga yang baik.
“Kalau saya trauma [jadi tips rumah tangga langgeng],” katanya.
Andika bercerita bahwa ibunya adalah wanita yang pernah mengalami kegagalan dalam pernikahan. Ia harus membawa dan mengurus ketiga anaknya sendiri.
Sampai di satu waktu, ibunya bertemu dengan ayah Andika. Keduanya menikah namun sang ayah tak mau tinggal.(Dari berbagai sumber/Annisa)