Channel Indonesia – Tekanan darah tinggi alias hipertensi bukan sesuatu yang bisa disepelekan. Hipertensi disebut-sebut sebagai ‘silent killer’ karena merupakan penyakit berbahaya yang kerap menyerang tanpa menimbulkan gejala.
Darah tinggi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada masyarakat Indonesia. Meskipun umum terjadi, tetapi darah tinggi tidak boleh disepelekan. Pasalnya, kondisi tersebut bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya yang serius dan mengancam jiwa, seperti serangan jantung atau stroke.
Gaya hidup sehari-hari merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap tekanan darah. Beberapa kebiasaan yang dilakukan sehari-hari tanpa sadar bisa memicu darah tinggi.
Maka dari itu kita harus mewaspadai hipertensi sejak dini. Salah satunya dengan mengetahui apa saja berbagai kebiasaan buruk yang bisa memicu hipertensi.
Berikut kebiasaan gaya hidup sehari-hari yang dapat memicu Darah Tinggi
1. Konsumsi alkohol
Kebiasaan minum minuman beralkohol secara rutin dan berlebihan dapat memicu tekanan darah tinggi. Seiring waktu, minum alkohol berlebihan juga dapat merusak organ jantung.
2. Kurangnya aktivitas fisik
Aktivitas fisik sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan bertambahnya berat badan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi.
3. Pola makan tidak sehat
Sering mengonsumi makanan tinggi garam atau makanan asin bisa menyebabkan hipertensi. Apalagi ditambah dengan hobi konsumsi makanan yang rendah serat, tinggi lemak jenuh, dan lemak trans.
4. Kurang konsumsi sayur dan buah
Jarang apalagi sama sekali tidak makan sayur dan buah, merupakan salah satu jalan untuk menambah risiko hipertensi dan membuat tekanan darah tidak terkontrol. Pakar kesehatan banyak menyarankan, bagi orang dengan tekanan darah tinggi, sebaiknya lebih memprioritaskan makanan yang menyehatkan jantung. Contohnya seperti gandum utuh, makanan berserat tinggi, aneka buah dan sayur, kacang-kacangan, seperti buncis, dan lentil, ikan kaya omega 3 yang disantap dua kali seminggu, minyak nabati nontropis (minyak zaitun), daging unggas tanpa kulit, dan produk susu rendah lemak.
5. Suka merokok
Merokok dapat menjadi penyebab kerusakan pada pembuluh darah. Nikotin dapat meningkatkan tekanan darah, sedangkan karbon monoksida bisa mengurangi jumlah oksigen yang dibawa di dalam darah. Akibatnya sering merokok meningkatkan risiko hipertensi.
6. Stres
Stres juga bisa memicu darah tinggi. Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami stres, seperti tekanan di tempat kerja, masalah rumah tangga, masalah ekonomi, dan masih banyak lagi. Penyebab stres tiap orang bisa bervariasi. Namun, apapun penyebabnya, stres bisa meningkatkan tekanan darah kamu. Jadi, cobalah untuk mengendalikan stres dengan cara yang sehat, seperti berolahraga, melakukan hobi, dan lain-lain.
7. Kurang Tidur
Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung dan tekanan darah. Selama tidur, tubuh memiliki kesempatan untuk memulihkan diri dan mengatur ulang sistem kardiovaskular. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko hipertensi.
8. Mager
Mager atau malas gerak dan bersantai terus-terusan memang sangat nyaman dan sangat menyenangkan. Akan tetapi kebiasaan malas gerak ini perlu diwaspadai, karena orang yang tak aktif secara fisik cenderung memiliki detak jantung yang lebih tinggi.
9. Kebanyakan Minum Kopi
Konsumsi kopi memang dipercaya dapat membantu menurunkan tekanan darah. Akan tetapi minum kopi terlalu banyak atau berlebihan dapat menimbulkan efek sebaliknya dan dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan.
Hal ini dikarenakan kandungan kafein dalam kopi dapat memicu jantung berdetak semakin kencang, atau yang dikenal juga dengan istilah palpitasi jantung. Yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, serta dapat memicu faktor risiko darah tinggi lainnya, seperti ansietas dan susah tidur.
10. Makanan-Minuman Manis
Tidak hanya garam, kandungan gula yang terdapat pada makanan dan minuman manis juga dapat meningkatkan tekanan darah. Hal ini dikarenakan gula dapat memengaruhi produksi nitric oxyde atau oksida nitrat (NO) di pembuluh darah.
Dimana bila terjadi kekurangan oksida nitrat, maka dapat memicu terjadinya penyempitan pembuluh darah, yang berujung pada peningkatan risiko tekanan darah tinggi.
(Dari berbagai sumber/ Mifta Khurokhmah)