Lebih Sehat Mana: Ice Americano atau Cold Brew?

Selain es kopi susu yang tengah menjamur, salah satu varian kopi yang tak kalah populer ialah cold brew coffee.

Konten783 Views

Channel Indonesia – Selain es kopi susu yang tengah menjamur, salah satu varian kopi yang tak kalah populer ialah cold brew coffee. Teknik seduh kopi secara cold brew dilakukan dengan merendam bubuk kopi menggunakan air dingin dan membiarkannya terekstrak selama 12 – 24 jam.

Cita rasa yang dihasilkan pun akan berbeda. Es kopi memiliki rasa asam yang lebih, sementara kopi cold brew cenderung lebih nutty. Biasanya kopi cold brew ini juga punya rasa yang lebih pahit.

Nah, selain menghasilkan cita rasa yang berbeda, muncul banyak anggapan kalau cold brew juga lebih sehat dibandingkan es kopi. Benarkah demikian?

Metode seduh cold brew membuat kadar asam pada kopi jadi lebih sedikit, dibandingkan yang diseduh biasa. Menurut sebuah tes yang dilakukan menggunakan alat Toddy System, kadar asam pada cold brew sepertiga lebih rendah ketimbang kopi biasa.

Penelitian menunjukkan kopi yang diseduh panas mengandung lebih banyak antioksidan daripada kopi yang diseduh dingin. Megan Fuller, penulis studi tersebut, mengatakan bahwa kopi memiliki banyak antioksidan sehingga baik jika meminumnya dalam jumlah sedang. Penelitian tersebut juga menemukan minuman panas memiliki kapasitas antioksidan lebih banyak. Namun, metode seduh panas cenderung membuat kopi menjadi lebih asam. Ini membuat kopi terasa lebih pahit dan dapat menyebabkan masalah gastrointestinal. Kopi yang asam juga dapat mengakibatkan perjalanan kamar mandi ekstra dan kelelahan. Oleh karena itu, Anda yang memiliki masalah lambung bisa berhati-hati jika mengonsumsi es kopi dan minuman kopi yang diseduh air panas terlebih dahulu.

Sementara itu, cold brew memiliki proses pembuatan yang lebih lama. Cold atau dingin dalam nama cold brew mengacu pada metode pembuatannya, bukan suhu penyajiannya. Clark menjelaskan bahwa cold brew dibuat dengan merendam biji kopi yang digiling kasar dalam air dingin untuk waktu yang lama, biasanya 12-24 jam. Tidak ada air panas yang terlibat dalam proses pembuatan. Karena tidak ada air panas dalam pembuatannya, asam yang diekstraksi dari biji kopi lebih sedikit. Oleh karena itu, cold brew menciptakan profil rasa yang berbeda secara mendasar dari kopi biasa atau es kopi. Cold brew rasanya juga tidak terlalu asam, tidak terlalu pahit, dan lebih lembut.

Dengan demikian, kopi cold brew bisa lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan, sehingga aman untuk dikonsumsi penderita perut sensitif sekalipun.

“Dibandingkan es kopi, cold brew lebih mudah dicerna–sangat membantu kalau kita punya penyakit asam lambung. Kadar asam yang lebih rendah juga mengurangi kerusakan enamel gigi,” ungkap Amy Shapiro, ahli nutrisi tersertifikasi seperti dikutip dari Women’s Health.

Kopi cold brew juga mengandung kadar alkalin yang lebih tinggi ketimbang es kopi. Menurut nutrisionis Vicki Edgson, penulis buku tentang pola diet alkalin, tubuh bisa berfungsi dengan paling baik saat kadar alkalin dalam tubuh relatif tinggi.

kandungan nutrisi antara cold brew dan es kopi biasa hampir sama dan tak ada bedanya. Keduanya tetap memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan, seperti mengurangi risiko depresi, mencegah jenis kanker tertentu dan diabetes.

(Alifah Dhuha/ Dari Berbagai Sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *