Tata Cara Salat tahajud , Lengkap dengan Keutamaan dan Doanya‎

Salat tahajud merupakan salat sunnah yang dikerjakan pada malam hari atau yaitu  sesudah sholat isya sampai terbit fajar dan dikerjakan setelah bangun dari tidur.

Konten490 Views

Channel Indonesia – Salat tahajud merupakan salat sunnah yang dikerjakan pada malam hari atau yaitu  sesudah sholat isya sampai terbit fajar dan dikerjakan setelah bangun dari tidur.

Tahajud berasal dari kata kerja ‘tahajjada’ yang berarti tetap terjaga di malam hari, berjaga ‎malam. Ash Syafi’i menyatakan bahwa sholat di malam hari, baik sebelum tidur atau sesudah ‎tidur dan sholat witir disebut sholat tahajud.‎

Salat tahajud ini sedikitnya dapat dikerjakan dua rakaat. Cara mengerjakannyapun sama seperti mengerjakan salat sunnah dua rakaat, hanya saja niatnya berbeda.

Rasulullah SAW juga pernah bersabda tentang keutamaan sholat tahajud, yang bunyinya sebagai berikut,

“Kerjakanlah sholat malam, karena sholat malam merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, juga sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, sebagai penebus dosa, mencegah dosa, serta dapat menghindarkan penyakit dari tubuh,” (HR Imam Tirmidzi & Ahmad).

Keutamaan salat tahajud

Keutamaan sholat tahajud tertuang dalam Surah Al-Isra 79 sebagai berikut.

Surat Al-Isra Ayat 79

وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

Arab-Latin: Wa minal-laili fa taḥajjad bihī nāfilatal laka ‘asā ay yab’aṡaka rabbuka maqāmam maḥmụdā

Artinya: Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.

Terdapat juga beberapa dalil yang mengungkapkan keutamaan bangun pada dua pertiga malam untuk melaksanakan tahajud, salah satunya terdapat dalam surah Al-Muzzammil ayat 1-20.

Niat Sholat Tahajud Dua Rakaat

Berikut ini merupakan niat sholat tahajud dua rakaat.

اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

“Ushallii sunnata-t-tahajjudi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’alla,”

Artinya: “Aku niat sholat sunnah tahajud 2 rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala,”

Tata Cara Salat Tahajud 2 Rakaat

Pada dasarnya, pelaksanaan salat tahajud  2 rakaat sama seperti salat pada umumnya. Salat sunnah ini diawali dengan niat dan takbiratul ihram serta diakhiri dengan salam.

Sementara itu, Waktu pelaksanaan dari  sholat tahajud ini yaitu  sesudah sholat isya sampai terbit fajar. Sedangkan waktu terbaik atau yang paling utama untuk mengerjakan salat ini adalah pada sepertiga malam terakhir kira-kira jam 01.00 hingga menjelang subuh. Sholat malamini  dapat disebut sebagai sholat tahajud dengan syarat apabila dilakukan sesudah bangun dari tidur malam, sekalipun tidur itu hanya sebentar.

Adapun tata cara pelaksanaan salat tahajud 2 rakaat adalah sebagai berikut.

A. Rakaat pertama
  1. Niat
  2. Takbiratul ihram
  3. Membaca doa Iftitah
  4. Membaca surat Al Fatihah
  5. Membaca surat pendek
  6. Ruku’
  7. I’tidal
  8. Sujud
  9. Duduk di antara dua sujud
  10. Sujud
  11. Berdiri untuk rakaat kedua sambil mengucapkan
B. Rakaat kedua
  1. Membaca surat Al Fatihah
  2. Membaca surat pendek
  3. Ruku’
  4. I’tidal
  5. Sujud
  6. Duduk di antara dua sujud
  7. Sujud
  8. Tahiyyat akhir.
Doa Setelah Salat Tahajud

اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ

“Allahumma lakalhamdu annta nuurussamaawaati wal’ardhi wa manfiihina wa lakalhamdu annta, wa lakalhamdu annta qayyimussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta rabbussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna.

Wal lakalhamdu annta mulkussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta malikussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna wa lakalhamdu anntalhaqq wa wa’dukalhaqq, wa liqaa’uka haqq, wa qauluka haqq, waljannatu haqq, wannaaru haqq, wannabiyuuna haqq, wa muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallam haqq, wassaa’atu haqq.

Allahumma laka aslamtu wa ‘alaika tawakkaltu wa bika aamanntu wa ilaika anabtu wa bika khaashuamtu wa ilaika haakamtu fagfirlii maa qaddamtu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a’lantu, anntalmuqaddimu wa anntalmu’akhkhiru laa ilaaha illaa annta anta ilaahii laa illaa annta.

Artinya:

“Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya.

Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya.
Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, surga adalah benar (ada), neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar.

Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum.

Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau,”

(Dari berbagai sumber/ Mifta Khurokhmah)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *