Ini 4 Kemuliaan dan Keistimewaan Masjid Al-Aqsa dalam Al-Quran ‎

Masjid Al-Aqsa, atau yang sering disebut dengan Baitul Maqdis, adalah sebuah kompleks suci dalam agama Islam yang terletak di Kota Lama (Old City) Yerusalem, Palestina.

Konten593 Views

Channel Indonesia – Masjid Al-Aqsa, atau yang sering disebut dengan Baitul Maqdis, adalah sebuah kompleks suci dalam agama Islam yang terletak di Kota Lama (Old City) Yerusalem, Palestina. Kompleks ini diperkirakan dibangun pada tahun 957 SM oleh Nabi Daud dan Nabi Sulaiman.

Selain  menjadi masjid suci ketiga setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Masjid l-Aqsa juga memiliki keistimewaan da kemuliaan sebagaimana telah disebutkan dalam Al-Quran. Berikut kemuliaan dan keistimewaan Masjid Al-Aqsa dalam Al-Quran

Kemuliaan dan Keistimewaan Masjid Al-Aqsa
1. Masjidil Aqsa merupakan tanah yang suci dan dihormati.

Dalam Quran surah Al-Maidah ayat 21 , bahwasannya Allah SWT berfirman:

يَـٰقَوْمِ ٱدْخُلُوا۟ ٱلْأَرْضَ ٱلْمُقَدَّسَةَ ٱلَّتِى كَتَبَ ٱللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوا۟ عَلَىٰٓ أَدْبَارِكُمْ فَتَنقَلِبُوا۟ خَـٰسِرِينَ ٢١

Artinya: “Wahai kaumku! Masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang yang rugi.

Dalam tafsir al-Munir dijelaskan tentang Nabi Musa yang menasihati umatnya, nabi Musa berkata yang artinya:

Wahai penduduk Tanah Suci; Tanah Yerusalem, atau Palestina, wilayah ini (dimaksudkan) untuk menjadi tempat tinggal, bukan untuk dimiliki, karena Yerusalem adalah tempat tinggal para nabi dan orang-orang mukmin yang telah Allah takdirkan untuk kalian, tanah ini diberikan untuk kalian dan diberi nama.” (Syekh Wahbah al-Zuhaili, Tafsir al-Munir, jilid VI, hal.146).

2. Menjadi kiblat pertama umat Islam

Selain tempat isra’ mi’raj, Masjid Al-Aqsha pernah menjadi kiblat shalat umat Islam selama sekitar empat belas sampai tujuh belas bulan setelah peristiwa hijrah ke Madinah pada tahun 624. Setelah itu kiblat shalat dipindah ke Masjid Al-Haram.

Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 143:

وَمَا جَعَلْنَا ٱلْقِبْلَةَ ٱلَّتِى كُنتَ عَلَيْهَآ إِلَّا لِنَعْلَمَ مَن يَتَّبِعُ ٱلرَّسُولَ مِمَّن يَنقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ ۚ وَإِن كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى ٱلَّذِينَ هَدَى ٱللَّهُ ۗ

wa mā ja’alnal-qiblatallatī kunta ‘alaihā illā lina’lama may yattabi’ur-rasụla mim may yangqalibu ‘alā ‘aqibaīh, wa ing kānat lakabīratan illā ‘alallażīna hadallāh

Artinya: “Dan Kami tidak menetapkan kiblat (Baitulmaqdis) yang (dahulu) kamu berkiblat kepadanya. Kecuali agar Kami mengetahui (dalam kenyataan) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sesungguhnya (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. ….” (QS Al Baqarah [2]:143).

3. Telah diberkahi sekeliling masjid al-Aqsa.

Dalam Al-Quran surah Al-Anbiya ayat 81 menjelaskan tentang bagaimana  kemuliaan masjidil Aqsa sebagai negeri yang diberkati.

وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ عَاصِفَةً تَجْرِي بِأَمْرِهِ إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا ۚ وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عَالِمِينَ

Artinya: “Dan (Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami berkah padanya. Dan kami Maha mengetahui segala sesuatu.”

Dari ayat di atas, menunjukkan bahwa negeri berkah yang dimaksud ialah negeri Syam, negeri diutusnya para nabi. Menurut Syekh Wahbah al-Zuhaili dalam tafsir al-Munir disebutkan:

Artinya: “Syam (Palestina) adalah Tanah Suci yang telah diberkahi Allah dengan banyaknya nabi-nabi yang diutus ke sana, syariat yang mereka bawa telah menyebar ke seluruh dunia. Tanah ini dikaruniai kesuburan, pepohonan dan sungai-sungai yang melimpah, sehingga kebaikan dunia dan akhirat seolah-olah ada di dalamnya.” (Tafsir al-Munir, [Dar al-Fikr, 1418, jilid XVII, hal.88).

Berkaitan dengan kemuliaan masjidil Aqsa sebagai tanah yang diberkahi juga dijelaskan melalui dalil Al-Quran pada surah Al-Isra ayat 1 :

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Subḥānal-lażī asrā bi’abdihī lailam minal-masjidil ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣal-lażī bāraknā ḥaulahū linuriyahū min āyātinā, innahū huwas-samī’ul-baṣīr(u)

Artinya: Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjid Al-Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Dimana dalam ayat tersebut disebutkan bahwa telah diberkahi sekeliling masjid al-Haram dan masjid al-Asha.

4. Tempat singgah perjalanan Nabi Muhammad dalam peristiwa Isra Mi’raj.

Masjid ini telah memiliki peranan penting dalam Islam karena dianggap sebagai salah satu dari tiga masjid suci. Bersama dengan Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Hal ini berkaitan dengan peristiwa Isra Mi’raj.

Masjid Al-Aqsa  atau Baitul Maqdis merupakan salah satu tempat yang disebutkan dalam Al-Quran. Dimana masjid ini menjadi tempat singgah perjalanan Nabi Muhammad dalam peristiwa Isra Mi’raj.

Isra Mi’raj sendiri merupakan sebuah perjalanan malam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsa dan kemudian sampai ke langit dan menuju surga. Ketika Nabi Muhammad sampai di Baitul Maqdis, beliau melaksanakan shalat dua rakaat di Bukit Bait Suci. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan dibawa oleh malaikat Jibril untuk naik ke surga.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menyebut Masjid Al-Aqsa dalam Surat Al-Isra ayat 1:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Subḥānal-lażī asrā bi’abdihī lailam minal-masjidil ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣal-lażī bāraknā ḥaulahū linuriyahū min āyātinā, innahū huwas-samī’ul-baṣīr(u)

Artinya: Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjid Al-Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

(Dari berbagai sumber/ Mifta Khurokhmah)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *