Mengenal Masjid Al-Aqsa dan Keistimewaannya

Masjid Al-Aqsha, atau yang sering disebut dengan Baitul Maqdis, adalah sebuah kompleks suci dalam agama Islam yang terletak di Kota Lama (Old City) Yerusalem, di wilayah Palestina.

Konten484 Views

Channel Indonesia – Masjid Al-Aqsa, atau yang sering disebut dengan Baitul Maqdis, adalah sebuah kompleks suci dalam agama Islam yang terletak di Kota Lama (Old City) Yerusalem, di wilayah Palestina. Kompleks ini diperkirakan dibangun pada tahun 957 SM oleh Nabi Daud dan Nabi Sulaiman.

Keistimewaan Masjid Al-Aqsa
1. Masjid suci ketiga setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Masjid ini telah memiliki peranan penting dalam Islam karena dianggap sebagai salah satu dari tiga masjid suci, bersama dengan Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Hal ini berkaitan dengan peristiwa Isra Mi’raj.

Masjid Al-Aqsa  atau Baitul Maqdis merupakan salah satu tempat yang disebutkan dalam Al-Quran dan juga menjadi tempat singgah perjalanan Nabi Muhammad dalam peristiwa Isra Mi’raj.

Isra Mi’raj sendiri merupakan sebuah perjalanan malam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsa dan kemudian sampai ke langit dan menuju surga. Ketika Nabi Muhammad sampai di Baitul Maqdis, beliau melaksanakan shalat dua rakaat di Bukit Bait Suci, dan selanjutnya dibawa oleh malaikat Jibril untku naik ke surga.

2. Menjadi kiblat pertama umat Islam

Selain tempat isra’ mi’raj, Masjid Al-Aqsa pernah menjadi kiblat shalat umat Islam selama sekitar empat belas sampai tujuh belas bulan setelah peristiwa hijrah ke Madinah pada tahun 624. Setelah itu kiblat shalat dipindah ke Masjid Al-Haram.

3. Masjid Al-Aqsa memiliki akar sejarah yang panjang

Masjid Al-Aqsa juga memiliki keterkaitan  sejarah yang kuat dengan Yahudi, hal tersebut dikarenakan situs ini juga dikenal sebagai Harim Al-Sharif dalam bahasa Arab dan Bait Suci dalam bahasa Ibrani. Oleh karena itu, masjid ini memiliki aspek sejarah dan agama yang kompleks dan sering menjadi sumber ketegangan antara komunitas Muslim dan Yahudi di wilayah tersebut.

Masjid Al-Aqsa memiliki akar sejarah yang panjang dan beragam, membuat masjid ini menjadi salah satu situs terpenting dalam perjalanan agama dan peradaban. Sejarahnya mencakup berbagai peradaban dan periode waktu yang berbeda.

Situs ini telah dikenal dalam Al-Quran sebagai “Bait Al-Maqdis” dan diidentifikasi dengan kuil-kuil Yahudi kuno, termasuk Bait Suci Pertama dan Kedua. Bait Suci Pertama, yang dibangun oleh Raja Salomo, telah dihancurkan oleh Babilonia pada abad ke-6 SM. Kemudian, Bait Suci Kedua, yang direnovasi oleh Raja Herodes, menjadi tempat ibadah utama bagi umat Yahudi.

Orang Yahudi menyebut situs ini  sebagai Temple Mount, tempat dua kuil Yahudi kuno diyakini pernah berdiri. Di sisi barat daya tembok kuno masjid adalah Tembok Barat. Dimana tempat ini diyakini orang Yahudi sebagai satu-satunya sisa kuil kedua yang bertahan setelah dihancurkan oleh Romawi.

Di dalam kompleks Masjid Al Aqsa terdapat Kubah Shakhrah yaitu bangunan berbentuk persegi delapan dan berkubah emas. Bagunan ini menaugi shakhrah (kubah batu) yang merupakan tempat paling suci dalam kepercayaan Yahudi karena diyakini sebagai tempat dimana Nabi Ibrahim hendak mengorbakna Nabi Ismail. Menurut beberapa pendapat, batu ini juga merupakan titik Nabi Muhammad SAW berpijak untuk menuju ke langit pada peristiwa Isra’ Mi’raj.

Pada tahun 637 Umat Islam mengambil alih kepemimpinan Yerusalem dari Romawi Timur, pada masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattahab. Baitul Maqdis pada saat itu masih dalam keadaan tidak terawat. Pada waktu itu, khalifah Umar menemukan Batu Fondasi yang diyakini sebagai titik pijakan Nabi Muhammad ketika naik ke surga.

Selanjutnya pada abad ke-11, Masjid Al-Aqsa mengalami perombakan besar-besaran oleh Dinasti Saljuq, dan struktur yang kita lihat sekarang sebagian berasal dari masa ini.

Pada tahun 1099, setelah kemenangan umat Kristen pada Perang Salib Pertama, kepemimpinan Yerusalem beralih ke tangan umat Kristen. Setelah peristiwa ini, Kerajaan Kristen Yerusalem didirikan. Jami’ Al Aqsha diubah menjadi istana kerajaan dengan nama Templum Solomonis atau Kuil Sulaiman (Salomo) . Serta Kubah Shakhrah diubah menjadi gereja dengan nama Templum Domini (Kuil atau Bait Tuhan).

Hal ini telah berakhir sejak pasukan Muslim kembali merebut Yerusalem pada zaman Saladini. Umat Islam dapat mengambil kembali kepemimpinan Yerusalem pada tahun 1187 setelah kemenangan Salahuddin Al Ayyubi. Semua jejak dan bekas peribadahan Kristen di Masjid Al Aqsha dihilangkan dan kompleks tersebut kembali kepada kegunaan asalnya.

Pada pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah, Masjid Al-Aqsa mengalami restorasi dan perluasan, hal ini menciptakan penampilan yang kita lihat saat ini.

Kemudian pada abad ke-20, Yerusalem Timur, termasuk Masjid Al-Aqsa, telah menjadi sumber ketegangan dalam konflik Israel-Palestina. Hal ini dikarenakan klaim dan perjuangan antara Muslim dan Yahudi yang terus berlanjut.

4. Telah diberkahi sekeliling masjid al-Aqha.

Selain bangunannya dan sejarahnya yang istimewa, Masjid Al-Aqha ini juga istimewa karena memiliki kemuliaan yang telah disebutkan dalam Al-Quran. Salah satu kemuliaan masjid ini disebutkan secara langsung atau tektual dalam Al-Quran, yakni dalam Surah Al-Isra ayat 1. Dimana dalam ayat tersebut disebutkan bahwa telah diberkahi sekeliling masjid al-Haram dan masjid al-Asha.

5. Pahala orang yang salat di Masjid al-Aqsa seperti melaksanakan 500 sholat

Keistimewaan dan kemuliaan selanjutnya yaitu telah disebutkan dalam sebuah hadits bahwa pahala orang yang salat di Masjid al-Aqsa lebih banyak dibandingkan salat di masjid lainnya (selain Masjid al-Haram dan an-Nabawi). Rasulllah SAW dalam sebuah riwayat menyebutkan pahala orang yang salah di Masjid al-aqsa adalah lima ratus kali salat.

Hal ini selaras dengan sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani, Rosulullah SAW bersabda :

الصَّلَاةُ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ بِمَائَةِ اَلْفِ صَلَاةٍ وَالصَّلَاةُ فِي مَسْجِدِيْ بِاَلْفِ صَلَاةٍ وَالصَّلَاةُ فِي الْبَيْتِ الْمَقْدَسِ بِخَمْسِمِائَةِ صَلَاةٍ – رواه الطبرانى”

“Sholat di dalam Masjidil Haram seperti melaksanakan 100.000 sholat, sholat di dalam masjidku (Masjid Nabawi) seperti melaksanakan 1000 sholat, dan sholat di dalam Baitul Maqdis (Masjidil Aqsha) seperti melaksanakan 500 sholat” (HR. Imam Thabrani).”

(Dari berbagai sumber/ Mifta Khurokhmah)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *