Menaikan Berat Badan dengan Donor Darah? Mitos Atau Fakta

kenaikan berat badan bisa disebabkan oleh donor darah, mitos atau fakta?

Headline, Konten515 Views

Channel Indonesia – Melansir dari Pinnacle Life Science, setiap orang yang telah melakukan donor darah berefek pada rasa yang sangat lapar. Hal ini lumrah terjadi ketika asupan makanan terisi dengan sangat banyak tanpa diimbangi dengan aktifitas fisik, kenaikan badan menjadi hal yang sangat mungkin terjadi.

Akan tetapi, tidak ada kaitannya secara langsung mengenai donor darah dengan kenaikan berat badan.

Faktanya, donor darah mampu menurunkan atau membakar kalori.

Seperti dilansir dari laman Florida Department of Health, peneliti di University of California menemukan Anda bisa membakar 650 kalori per pint darah yang disumbangkan.

Akan tetapi, donor darah bukan merupakan salah satu cara untuk menurunkan berat badan.

Cara sederhana menurunkan berat badan adalah dengan defisit kalori. Artinya, kalori yang keluar harus lebih banyak ketimbang kalori yang masuk. Oleh karenanya orang sangat membatasi asupan kalori dan memilih sumber nutrisi yang sehat.

Oleh sebab itu, hari donor darah sedunia sebagai pengingat betapa pentingnya melakukan donor darah bagi sebagian orang. Ada banyak orang dengan kondisi tertentu memerlukan transfusi darah.

Donor darah pun membawa aneka manfaat antara lain, memperlancar sirkulasi darah, menyehatkan jantung, menurunkan tekanan darah, manajemen berat badan dan kesehatan mental yang lebih baik.

Meski punya manfaat kesehatan luar biasa, Anda tidak disarankan donor darah terlalu sering. Dilansir dari San Diego Blood Bank, individu yang sehat bisa donor darah tiap 8 minggu. Kemudian mereka yang berusia 17-18 tahun bisa donor darah tiap 6 bulan.

Jeda waktu terbilang lebih pendek buat orang yang ingin donor trombosit dan plasma. Donor trombosit bisa tiap 2 minggu, sedang plasma tiap 4 minggu.(Dari berbagai sumber/Annisa)

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *