Channel Indonesia – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Aan Suhanan memberikan arahan serta pengenalan dan pelatihan kendaraan listrik kepada personel yang bertugas mengawal VVIP dan VIP jelang gelaran Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (KTT WWF) ke -10 di Bali.
“Sebelum nanti diserahkan ke Paspampres khususnya untuk pengawalan VVIP kita melakukan pelatihan pengenalan terhadap kendaraan nanti yang akan dipegang oleh masing-masing anggota karena kendaraan yang akan kita gunakan adalah kendaraan yang berbasis baterai,” kata Kakorlantas Polri, Senin (13/5/2024).
Nantinya, para personel pengawalan akan dikendalikan melaui Posko Tragia – Nusa Dua dan Posko 91 ITDC dengan menggunakan aplikasi K3I (Kendali, Koordinasi, Komunikasi dan Informasi) untuk mengetahui dimana penempatan posisi anggota serta sarana dan prasarana yang sudah ditempatkan.
“Seluruh personel yang akan mengawal di satgas Pamwal Rolakir semua akan dikendalikan di posko Pamwal Rolakir atau di Posko 91 yang ada di ITDC jadi dari situ kita menggunakan beberapa aplikasi ya yang pertama aplikasi K3I dimana semua perjalanan dan kegiatan dari seluruh anggota ini bisa kita pantau dari posko,” ucapnya.
Di Posko Tragia – Nusa Dua ini terkoneksi dengan cctv yang tersebar di wilayah Bali dan terfokuskan pada rute maupun lokasi yang akan di lalui para delegasi KTT WWF.
Selain itu, terdapat smart island yang terintegrasi memalui CCTV yang sudah alanitic bisa memantau secara keseluruhan kegiatan anggota.
“Kita juga mengintegrasikan smart island ini ada CCTV yang sudah alanitic saya kira kita juga bisa memantau secara keseluruhan kegiatan anggota yang ada dilapangan,” terang Irjen Pol. Aan.
Selain itu, Kakorlantas juga telah menyiapkan altenatif rute bagi masyarakat Bali saat pengawalan kepala negara dan delegasi yang bersifat situasional.
“Kitapun juga sudah menyiapkan beberapa rute altenatif ketika nanti ada rute yang kita tutup jadi one way itu sudah disipakan rute alternatif untuk warga sehingga warga tidak terganggu aktifitas sehari-harinya dan ini bersifat situasional,” pungkasnya.