Channel Indonesia – Marak dibicarakan mengenai isu perselingkuhan yang terjadi akhir akhir ini baik di media sosial maupun di kehidupan nyata. Namun pertanyaannya apakah pelaku perselingkuhan dapat bertobat? Simak penjelasan psikolog berikut ini.
Aktor Rendy Kjaernett tidak membatah terkait apa yang disebarkan oleh istrinya Lady Nayoan lewat sosial media miliknya beberapa waktu lalu. Rendy juga menjalin hbungan istimewa dengan Syahnaz.
“Enggak ada [yang mau disangkal]. Terjadi [semua] cuma mungkin kedewasaan gue aja,” kata Rendy seperti dilaporkan wartawan pada Senin (3/7).
Namun bukan hanya peristiwa itu saja, banyak masalah perselingkuhan yang ramai di media sosial.Psikolog klinis Annisa Mega Radyani menyebutkan bahwa rasa suka dan ketertarikan seseorang tidak mungkin bisa dihindari.
Akan tetapi, pada kondisi kerja otak normal, seseorang dapat mengendalikan tindakannya. Artinya, perselingkuhan sepenuhnya ada dalam kontrol seseorang.
“Kita bisa mengontrol perilaku yang menindaklanjuti perasaan atau hawa nafsu itu,” kata Annisa dalam siaran e-Life detikcom seperti dilaporkan detikHealth.
Pada banyak kasus, orang berselingkuh untuk mencari jalan keluar instan dari masalah. Perselingkuhan dengan kata lain mencerminkan ketidakmampuan orang untuk memecahkan masalah atau berpikir kritis.
Sementara itu, sebagian orang memberikan cap orang yang pernah selingkuh akan terus mengulang perbuatannya seolah ‘penyakit’ yang bisa kambuh.
Menurut Annisa, setiap orang bisa berubah asal punya niat. Hanya saja, niat untuk berubah itu sulit terjadi jika pelaku selingkuh tidak sadar akan tindakannya.
“Kita ini sebagai manusia selalu bisa belajar, enggak ada batasnya. Yang membatasi kita sendiri. Kita selalu bisa belajar, kita selalu bisa berubah, selama kitanya juga mau. Selama kitanya juga sadar,” katanya.(Dari berbagai sumber/Annisa)