Channel Indonesia – Radang usus buntu, atau disebut sebagai apendisitis, merupakan sebuah gangguan pencernaan berupa peradangan pada appendix (usus buntu). Appendix atau usus buntu sendiri merupakan sebuah organ berbentuk kantong yang terhubung ke usus besar besar di sebelah kanan bawah rongga perut.
Organ ini memiliki fungsi yaitu mendukung tubuh untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan dan kekebalan tubuh, terutama pada anak-anak.Walaupun tidak terlalau memiliki fungsi, tetapi saat organ ini tersumbat dapat menjadi berbahaya.
Jika tidak segera ditangani, usus buntu yang sudah meradang, bisa pecah. Akibatnya, bakteri, feses atau tinja, dapat tumpah ke rongga perut. Hal ini sangatlah berbahaya dan terkadang berakibat fatal.
Oleh karena itu, diperlukan bantuan tenaga medis untuk menyembuhkan penyakit ini. Jika tidak diobati sesegera mungkin, maka peradangan usus akan menyebar keseluruh tubuh.
Penyebab radang usus buntu
Penyebab utama radang usus buntu adalah saat adanya benda kecil atau keras (fecaliths) yang menyumbat organ usus buntu (appendix) dan tidak bisa keluar.
Benda yang menyumbat usus buntu bervariasi mulai dari kotoran, benda asing (sesuatu di dalam tubuh yang tidak seharusnya ada), atau sel kanker. Selain itu, penyumbatan juga dapat disebabkan oleh infeksi sehingga usus buntu dapat membengkak sebagai respons terhadap infeksi yang berada dalam tubuh tersebut. Sejumlah faktor yang menjadi penyebab radang usus buntu adalah sebagai berikut:
- Pembengkakan atau penebalan pada jaringan dinding usus buntu (apendiks) yang disebabkan karena adanya infeksi di saluran pencernaan atau bagian tubuh lain
- Adanya hambatan di pintu rongga usus yang disebabkan oleh penumpukan kotoran yang mengeras
- Kondisi medis tertentu, misalnya tumor perut
- Penyumbatan rongga usus buntu (apendiks) yang disebabkan oleh pertumbuhan parasit di organ pencernaan, misalnya infeksi cacing kremi (ascariasis)
Selain itu, usus buntu juga kerap disebut sebagai penyakit akibat gaya hidup yang kurang sehat. Berikut ini kebiasaan kurang sehat yang dapat menyebabkan radang usus buntu, antara lain:
- Sering menahan kentut.
Hal ini karena saat gas berada dalam saluran pencernaan menjadi tertahan. Akibatnya, membuat dinding usus menjadi tipis sehingga risiko peradangan usus buntu menjadi lebih tinggi.
- Sering mengonsumsi makanan yang dibakar.
Faktanya, makanan yang diolah menggunakan arang dan membuat bagian makanan tersebut tampak hitam adalah hal yang berbahaya. Makanan yang dibakar mengandung zat karsinogen yang bisa memicu kanker serta gejala usus buntu.
- Sering makan gorengan.
Makanan yang digoreng juga memiliki kandungan zat karsinogen yang berbahaya. Oleh karena itu, kamu wajib mengurangi makan gorengan atau menghentikannya.
- Sering mengonsumsi daging kalengan.
Faktanya, bermacam jenis daging instan di supermarket juga merupakan pilihan yang buruk untuk dikonsumsi setiap hari. Daging instan diduga juga memiliki kandungan zat karsinogen yang memicu radang usus buntu.
Gejala radang usus buntu
- Radang usus buntu sebenarnya dapat dikenali dengan gejala atau tanda-tanda sebagai berikut:
- Nyeri tiba-tiba yang dimulai di sisi kanan perut bagian bawah
- Nyeri tiba-tiba yang dimulai di sekitar pusar dan sering berpindah ke perut kanan bawah
- Nyeri yang memburuk jika batuk, berjalan atau melakukan gerakan menggelegar lainnya
- Mual dan muntah
- Kehilangan selera makan
- Demam ringan yang dapat memburuk seiring perkembangan penyakit
- Sembelit atau diare
- Perut kembung
Cara Mencegah Radang Usus Buntu
Usus buntu adalah kondisi yang bisa menyerang kapan saja dan siapa saja. Beberapa ahli juga berpendapat bahwa tidak ada langkah yang bisa mencegahnya. Mungkin kamu dapat mencoba melakukan gaya hidup sehat, seperti:
- Memperbanyak konsumsi makanan sumber serat dari buah dan sayuran
- Menjaga hidrasi pada tubuh dengan mengonsumsi cukup air putih
- rajin olahraga.
- Menghindari kebiasaan yang dapat menyebabkan radang usus buntu seperti yang telah dijelaskan diatas.
- Serta melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mendeteksi adanya kondisi usus buntu lebih dini
(Dari berbagai sumber/ Mifta Khurokhmah)