Mengenal Khawarij dalam Islam dan Perkembangannya

Khawarij merupakan istilah yang tertera dalam surat Al-Qur’an.

Konten757 Views

Channel Indonesia – Khawarij merupakan istilah yang tertera dalam surat Al-Qur’an. Secara etimologi, khawarij berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti “Mereka yang Keluar” juga dikenal sebagai Asy-Syurah ialah istilah umum yang mencakup sejumlah aliran dalam Islam yang muncul pada Fitnah Pertama.

khawarij adalah sekelompok kaum yang terbentuk karena ketidaksetujuan terhadap keputusan Ali bin Abi Thalib, karena Ali telah bersedia dan menerima tahkim, maka akhirnya kelompok tersebut keluar dari kelompok Ali.

Khawarij pada awalnya merupakan pendukung dari Ali bin Abi Thalib, kemudian mereka memberontak terhadap penerimaan Ali atas pembicaraan arbitrase untuk menyelesaikan konflik dengan penantangnya, Muawiyah, dalam Pertempuran Siffin pada tahun 657. Ketidakterimaan tersebut menimbulkan balas dendam yang berkepanjangan.

Khawarij merupakan golongan atau kaum yang memerangi Ali dan Mu’awiyah. Ketidak puasan atas terjadinya tahkim antara Ali dan Mu’awiyah telah menyulut sebagian dari tentara Ali untuk memisahkan diri dan melakukan pemberontakan. Inilah generasi pertama Khawarij lahir. Mereka menolak hasil dari tahkim yang menyebabkan kalahnya Ali dan turunnya dari jabatan sebagai Khalifah.

Khawarij pada awalnya adalah pendukung Ali yang memberontak terhadap penerimaan Ali atas pembicaraan arbitrase untuk menyelesaikan konflik dengan penantangnya, Muawiyah, dalam Pertempuran Siffin pada tahun 657. Mereka menegaskan bahwa “penghakiman hanya milik Tuhan”, yang menjadi semboyan mereka.

Oleh karena itu, pemberontak seperti Muawiyah harus diperangi dan dibasmi menurut perintah al-Qur’an. Ali mengalahkan Khawarij di Pertempuran Nahrawan pada tahun 658 M, tetapi pemberontakan mereka tetap berlanjut. Ali dibunuh pada tahun 661 M oleh seorang Khawarij yang membalas dendam atas kekalahan di Nahrawan.

Dikutip dari buku berjudul Ensiklopedia Imam Syafi’i (2008) karya DR. Ahmad Nahrawi Abdus Salam Al-Indunisi, menjelaskan sejarah terbentuknya Khawarij. Pada masa kepemimpinan Rasulullah Saw., Abu Bakar, dan ‘Umar, kaum Muslim masih bersatu padu. Baru pada akhir masa kepemimpinan ‘Utsman, kaum Muslim mulai terpecah-pecah ditandai munculnya golongan Syi’ah. Perpecahan kaum Muslim menjadi semakin parah pada masa kekhalifahan ‘Ali.

Ketika terjadi peristiwa Shiffin, yaitu peperangan antara ‘Ali versus Mu’awiyah, Mu’awiyah menuntut agar diadakan tahkim (arbitrasel kompromi) sehingga para pendukung ‘Ali berbeda pendapat di antara mereka. Sebagian pendukung ‘Ali mau menerima dan membujuk ‘Ali agar menyetujui proses penyelesaian konflik tersebut secara damai. Alasannya, karena tujuan perjuangan mereka adalah menegakkan Kalimah Allah.

Namun sebagian lainnya, menolak keras upaya perundingan itu. Setelah melalui perdebatan dan negosiasi panjang, akhirnya ‘Ali menerima proses arbitrase. Dengan begitu, sebagian kaum yang menolak keputusan Ali bin Abi Thalib tersebut dikenal dengan istilah Khawarij.

(Alifah Dhuha/ Dari Berbagai Sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *