Mengenal Mushaf Utsmani, Pengajaran Alquran di Dunia

salinan Al-Qur'an yang ditulis atas perintah Utsman bin Affan.

Konten718 Views

Channel Indonesia – Mushaf Utsmani (bahasa Arab:المصحف العثماني) adalah salinan Al-Qur’an yang ditulis atas perintah Utsman bin Affan. Mushaf-mushaf Utsmani atau juga disebut dengan mushaf Imam. Alasan mengumpulkan mushaf ini adalah adanya perbedaan salinan dari Al-Qur’an yang ada di antara kaum Muslimin dan perselisihan di antara mereka. Setelah mushaf Utsmani selesai, mereka menghancurkan mushaf-mushaf yang lain atas perintah Utsman. Menurut pandangan yang masyhur, orang-orang yang mengumpulkan mushaf Utsmani adalah 4 orang yang bernama Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Said bin Ash dan Abdurrahman bin Harits.

Para sahabat dan Imam-Imam Syiah tidak menentang penseragaman mushaf-mushaf kepada mushaf Utsmani; tetapi mereka mengkritik cara mushaf ditulis dan beberapa kosa katanya. Menurut para peneliti Ulum Qurani, kesalahan ejaan telah ditemukan dalam mushaf Utsmani. Tentu saja, mereka percaya bahwa ini bukanlah alasan akan terdistorsinya Al-Qur’an; sebab kosakata Al-Qur’an terjaga.

Jumlah mushaf Utsmani yang dilaporkan mulai dari 4 hingga 9 salinan. Setiap mushaf Utsmani dikirim ke salah satu kota terpenting di dunia Islam untuk menjadi acuan dalam bacaan Al-Qur’an. Saat ini, tidak ada salinan dari mushaf-mushaf ini yang sampai ke tangan kita; tetapi salinan Al-Qur’an yang saat ini ada di tangan kaum Muslimin dicetak berdasarkan salinan mushaf-mushaf itu.

Dalam pelaksanaannya, Khalifah Utsman menginstruksikan agar penyalinan tersebut harus berpedoman kepada bacaan mereka yang menghafalkan Alquran. Seandainya terdapat perbedaan dalam pembacaan, yang ditulis adalah yang berdialek Quraisy. Sebab, Alquran diturunkan dalam bahasa Quraisy. Bahasa Quraisy merupakan bahasa yang paling mulia, bahasa yang digunakan oleh Rasulullah SAW, bahasa yang paling tinggi kedudukan tata bahasanya.

Salinan kumpulan Alquran yang dikenal dengan nama Al-Mushaf, oleh panitia tersebut diperbanyak sejumlah lima buah. Empat naskah dibawa ke Makkah, Suriah, Basra, dan Kufah. Sementara, satu naskah lagi tetap berada di Madinah yang disebut mushaf Al-Imam.

Tujuan awal pengumpulan Alquran tersebut, yaitu untuk mempersatukan semua umat Islam yang sempat terpecah belah karena adanya perbedaan dalam pembacaan Alquran. Khalifah Utsman juga memerintahkan kepada semua gubernurnya untuk segera menghancurkan semua mushaf yang ada di tengah-tengah masyarakat dan digantikan dengan mushaf yang kini disebut mushaf Utsmani tersebut.

Sejak saat itu, kaum Muslimin bersatu di atas satu mushaf Utsmani. Mushaf Utsmani dirumuskan dengan nukilan yang mutawatir, sehingga tidak ada perbedaan atau perselisihan sedikit pun dalam nukilan tersebut. Mushaf Alquran yang disebut sebagai mushaf Utsmani akan tetap terpelihara di atas pemeliharaan Allah SWT sampai hari kiamat.

(Alifah Dhuha/ Dari Berbagai Sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *