Channel Indonesia – Beberapa titik di negara Eropa, Amerika, dan Asia Tengah dilanda gelombang panas. Sehingga informasi ini akan bermanfaat bagi anda yang ingin berlibur ke negara tersebut.
Gelombang panas ini menjadi sebuah bencana di sejumlah tujuan wisata. beberapa turis misalnya sempat dilaporkan pingsan karena sengatan panas di Colosseum, Roma, Italia.
Suhu panas juga melonjak di Spanyol. Peringatan ekstrem telah dikeluarkan di Mallorca, salah satu destinasi wisata populer, karena suhu yang mencapai 43 derajat Celcius.
Tak cuma itu, Kementerian Kebudayaan Yunani juga sempat menutup Acropolis di Athena dari siang hingga sore hari akibat cuaca panas. Suhu di Athena diprediksi mencapai 44 derajat Celcius.
Gelombang panas terus berlangsung selama beberapa minggu terakhir. Gelombang panas diprediksi terus berlanjut dan menyerang sejumlah negara di dunia.
Berdasarkan catatan Organisasi Meteorologi Dunia, Juni menjadi waktu dengan suhu terhangat. Kondisi ini diprediksi akan terus berlanjut hingga Juli.
Pertanyaannya, amankah untuk melancong ke zona gelombang panas?
Melansir media, jika Anda berencana mengunjungi salah satu tujuan yang terdampak, maka kemungkinan besar Anda harus mengubah rencana awal.
Di daerah dengan suhu yang sangat panas, pelancong mungkin akan kesulitan melihat-lihat pemandangan atau atraksi dengan kecepatan biasanya. Kondisi ini bisa memburuk pada orang dengan kategori risiko tinggi, seperti kelompok lanjut usia (lansia) dan anak.
Tips wisata di zona gelombang panas
Namun ada tak perlu khawatir. Jika rencana perjalanan sudah kadung dibuat, Anda hanya perlu mengikuti beberapa tips berikut.
1. Coba beraktivitas di luar ruang pada pagi hari. Hindari aktivitas luar ruang pada pukul 11.00 hingga jam-jam berikutnya. Siang adalah waktu terpanas dalam sehari dan akan terus meningkat hingga sore hari.
2. Cuci tangan, wajah, dan lengan dengan air dingin sesering mungkin. Hal ini dilakukan untuk mendinginkan tubuh yang tersengat cuaca panas. Pihak berwenang Italia bahkan menyarankan seseorang untuk menghabiskan setidaknya tiga jam sehari di ruangan ber-AC.
3. Kenakan pakaian longgar yang terbuat dari bahan ringan.
4. Jangan lupa gunakan tabir surya secara teratur.
5. Bawa dan gunakan kipas angin portabel.
6. Coba minum air lebih banyak dari biasanya. Anda tak perlu merasa haus untuk minum.
7. Saat waktu makan tiba, utamakan konsumsi makanan yang mengandung air, seperti salad sayuran atau buah-buahan.
8. Lakukan konsultasi ke dokter sebelum melakukan perjalanan jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu.
Pada dasarnya, cuaca panas ekstrem hanya menimbulkan rasa tidak nyaman pada sebagian besar orang. Namun pada orang dan kasus tertentu, sengatan cuaca panas bisa memicu masalah medis yang perlu diwaspadai.
Sepanjang tahun 2022, tercatat sebanyak 62 ribu orang di Eropa meninggal dunia akibat gelombang panas. Sementara di Amerika Serikat, lebih dari 700 orang meninggal dunia akibat panas ekstrem setiap tahunnya.
Heat stroke dan heat exhaustion adalah risiko cuaca panas ekstrem yang paling parah. Anda perlu memperhatikan beberapa gejala heat stroke berikut:
– suhu tubuh lebih dari 39,4 derajat Celcius,
– kulit memerah tanpa berkeringat,
– sakit kepala dan pusing,
– sakit perut,
– pingsan.
Sementara heat exhaustion akan menimbulkan gejala yang kurang lebih mirip. Berikut di antaranya:
– keringat berlebih,
– kram otot,
– kelelahan,
– kulit pucat,
– sakit kepala, pusing, sakit perut, dan pingsan.(Dari berbagai sumber/Annisa)