PM China Li Qiang Siap Berkunjung Kenegaraan ke Indonesia

Menlu Wang Yi mengungkapkan, hal tersebut dalam 2+2 Pertemuan Tingkat Menteri Pertama Cina-Indonesia

Konten82 Views

Channel Indonesia – Melansir situs chinainmyeyes.com, Perdana Menteri Cina Li Qiang berencana melakukan lawatan kenegaraan ke Indonesia.

“PM Li Qiang berencana untuk mengunjungi Indonesia pada akhir Mei 2025,” terang Menlu Wang Yi di Wisma Negara Diaoyutai pada Senin (21/4/2025).

Menlu Wang Yi mengungkapkan, hal tersebut dalam 2+2 Pertemuan Tingkat Menteri Pertama Cina-Indonesia bersama dengan Menteri Pertahanan Cina Dong Jun, Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

“Seperti Anda ketahui, Perdana Menteri Anwar Ibrahim dari Malaysia menjadi ketua bergilir ASEAN dan akan melangsungkan KTT ASEAN-GCC (Gulf Cooperation Council)-China,” ujarnya.

“Kami mendukung inisiatif positif Malaysia ini, namun kami juga ingin menjaga dan mendorong kerja sama Cina-Indonesia, jadi kami pikir PM Li Qiang bila memungkinkan juga berkunjung ke Indonesia,” tambahnya.

Jika kunjungan tersebut terlaksana, maka akan menjadi kunjungan pertama PM Li setelah Presiden Prabowo Subianto menjabat.

Sekedar informasi, PM Li Qiang terakhir kali mengunjungi Indonesia pada 5 September 2023 untuk menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN dan KTT ASEAN-China (10+1), KTT ASEAN Plus Three (APT) dan KTT Asia Timur.

“Sebagai negara berkembang utama, Cina dan Indonesia harus menjunjung tinggi prinsip kerja sama terbuka, saling menguntungkan, dan inklusif, serta menolak proteksionisme dan unilateralisme,” terangnya.

“Penyalahgunaan tarif akan merugikan hak dan perdagangan negara-negara lain,” sambung Wang Yi.

Menurutnya, negaranya berkomitmen untuk memperkuat integrasi ekonomi kawasan, menjaga rantai pasok yang stabil dan lancar, serta memperjuangkan keadilan dan supremasi hukum untuk negara-negara di Selatan Global.

Dalam pertemuan 2+2 itu, Wang Yi mengatakan Cina dan Indonesia sepakat untuk memperingati 80 tahun berdirinya PBB dan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika.

Hal itu melalui kerja sama strategis multilateral yang lebih erat, mempromosikan prinsip hidup berdampingan secara damai dan semangat Bandung, serta memperkuat kerja sama di platform seperti PBB, BRICS, dan G20, demi perdamaian dan pembangunan dunia.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *