PAFI Meureudu, Organisasi Kesehatan Sangat Peduli dengan Kesehatan Masyarakat

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia ini mempunyai tujuan untuk terus mengembangkan dan meningkatkan standar farmasi di Tanah Air, baik dari segi keilmuan dan praktek.

Konten25 Views

Channel Indonesia – Bisara soal gangguan kesehatan, salah satunya yang mungkin sering dialami oleh ibu hamil (bumil) yaitu flu dan batuk.

Penyakit Flu dan batuk memang bisa terjadi terhadap segala usia, termasuk bumil.  Hal itu terjadi disebabkan penurunan kekebalan tubuh selama kehamilan.

Karena itu, bumil begitu rentan terhadap infeksi virus maupun bakteri seperti flu dan batuk. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi batuk pilek di Indonesia berkisar 25,0%, dan umum terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa.

PAFI dengan situs resminya https://pafimeureudu.org/ merupakan organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat.

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia ini mempunyai tujuan untuk terus mengembangkan dan meningkatkan standar farmasi di Tanah Air, baik dari segi keilmuan dan praktek.

Adapun organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab flu dan batuk pada bumil, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.

Faktor penyebab flu dan batuk saat hamil Secara umum, flu dan batuk dapat terjadi pada awal kehamilan. Yakni munculnya perubahan hormon dalam tubuh serta respon alami juga mempengaruhi.

Bagi sebagian bumil, flu dan batuk juga dapat terjadi karena alergi, sehingga harus untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya.

Di bawah ini beberapa faktor penyebab terjadinya flu dan batuk pada bumil yang perlu diperhatikan meliputi:

1.Sistem Kekebalan Tubuh Melemah

Selama kehamilan, tubuh mengalami perubahan besar untuk mendukung pertumbuhan janin.

Salah satu perubahan ini yaitu penyesuaian pada sistem kekebalan tubuh. Meskipun perubahan ini penting untuk mencegah penolakan janin oleh tubuh, hal ini juga membuat ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri yang menyebabkan flu dan batuk.

Situasi tersebut menyebabkan tubuh lebih sulit menghadapi patogen, sehingga gejala flu dan batuk bisa lebih parah atau berlangsung lebih lama.

2.Timbulnya Alergi

Alergi terhadap debu, polusi udara, atau bahan kimia dapat memicu iritasi pada saluran pernapasan. Iritasi tersebut bisa menyebabkan batuk, bersin, dan hidung tersumbat.

Selama kehamilan, reaksi alergi mungkin menjadi lebih sensitif karena perubahan hormonal, sehingga gejala alergi bisa lebih parah dan memicu batuk yang lebih sering.

3.Asma

Bagi sebagian bumil yang memiliki riwayat asma, kondisi ini dapat memperburuk gejala batuk dan sesak napas.

Perubahan hormonal selama kehamilan dapat mempengaruhi kontrol asma, sehingga gejala asma mungkin menjadi lebih parah.

Batuk yang terkait dengan asma bisa lebih sulit diatasi dan memerlukan perawatan khusus untuk menghindari komplikasi.

4.Perubahan Hormonal

Peningkatan kadar estrogen dan progesteron selama kehamilan dapat menyebabkan pembengkakan selaput lendir di hidung dan tenggorokan.

Pembengkakan ini dapat memicu batuk dan hidung tersumbat. Selain itu, perubahan hormonal juga dapat mempengaruhi produksi lendir, yang kadang-kadang memicu batuk.

5.Kondisi Medis Lainnya

Faktor terakhir yang menyebabkan flu dan batuk pada bumil yakni kondisi medis seperti riwayat asam lambung naik (GERD). Asam lambung yang naik ke tenggorokan dapat mengiritasi dan menyebabkan batuk, terutama pada malam hari.

Menggunakan bantal tambahan untuk meninggikan posisi kepala saat tidur dan menghindari makanan yang memicu GERD dapat membantu mengurangi gejala ini.

Obat untuk Mengobati Flu dan Batuk Saat Hamil

PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab flu dan batuk saat hamil.

Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala flu dan batuk pada bumil serta membantu mengelola kondisi ini meliputi:

1.Paracetamol

Paracetamol adalah obat yang paling umum digunakan untuk meredakan gejala flu seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot.

Obat ini aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan dapat dibeli di apotek terdekat. Namun, penting untuk tidak melebihi dosis yang disarankan dan selalu berkonsultasi dengan apoteker sebelum menggunakannya.

2.Dextromethorphan

Dextromethorphan yakni obat batuk kering yang aman untuk ibu hamil. Banyak obat batuk yang mengandung dextromethorphan, seperti vicks formula 44 dan woods peppermint antitussive.

Obat tersebut bekerja dengan cara menekan refleks batuk di otak. Pastikan untuk membaca label obat dengan teliti dan mengikuti instruksi dosis yang tepat.

3.Guaifenesin

Guaifenesin adalah obat ekspektoran yang membantu mengencerkan dahak, sehingga lebih mudah dikeluarkan.

Obat ini aman untuk ibu hamil dan sering digunakan dalam kombinasi dengan dextromethorphan. Contoh obat yang mengandung guaifenesin adalah mucinex.

Penting untuk minum banyak air saat mengonsumsi guaifenesin untuk membantu dahak keluar lebih efektif.

Di samping mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengobati flu dan batuk pada bumil adalah lebih banyak minum air putih serta beristirahat yang cukup juga dapat membantu meredakan gejala flu dan batuk.

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan dosis obat yang sesuai kebutuhan. Dapatkan informasi kesehatan serta layanan farmasi gratis dengan mengunjungi https://pafimeureudu.org/ melalui smartphone kamu.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *