Pakar Terorisme Sebut Penghargaan Diterima BNPT Jadi Kabar Baik untuk Kolaborasi Penanggulangan Terorisme

Konten136 Views

Channel Indonesia – Pakar terorisme, Noor Huda Ismail, menyambut positif Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang belum lama ini menerima penghargaan Kementerian dan Lembaga Negara Awards 2024 dalam kategori program Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme (RAN PE) dan Sinergitas antar Kementerian/Lembaga.

 

“Ini kabar baik. Artinya, apa yang dilakukan BNPT diapresiasi oleh lembaga lain. Semoga itu bisa menjadi penyemangat untuk BNPT,” kata Noor Huda Ismail, saat dihubungi, Jumat, 18 Oktober 2024.

 

Ia pun menyebut sejauh ini BNPT memiliki semangat kolaborasi dan kemitraan yang baik dalam menjalankan program RAN PE. “Saya melihat semangatnya selalu oke untuk koordinasi,” ujar Noor Huda.

 

Menurut Noor Huda, Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE) periode 2020-2024 telah membangun komunikasi banyak pihak, baik pemerintah maupun non-pemerintah, untuk bersama-sama mencegah terorisme di Indonesia.

 

“Awalnya orang-orang skeptis terhadap Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Ekstremisme (RAN PE) ini. Tapi kita lihat sekarang, dengan adanya rencana aksi tersebut, saya kira sudah mulai terbangun komunikasi,” ucap Noor Huda.

 

Lebih lanjut Noor Huda mengatakan BNPT sebagai leading sector penanggulangan terorisme di Indonesia sudah berupaya mengoordinasikan berbagai pihak untuk mengoptimalkan implementasi RAN PE 2020-2024 tersebut.

 

“BNPT sudah berupaya misalnya dengan mengundang berbagai macam lembaga dan sudah sering melakukan pertemuan-pertemuan kelembagaan,” ujar pendiri Yayasan Prasasti Perdamaian ini.

 

Lebih jauh Noor Huda menganggap pertemuan tahunan Forum Kemitraan Nasional RAN PE yang digelar BNPT bersama Wahid Foundation pada Rabu, 16 Oktober 2024 kemarin sangat penting. Sebab pertemuan itu menegaskan kembali peran BNPT sebagai lembaga yang mengoordinasikan penanggulangan terorisme di Indonesia.

 

“Pertama, koordinasi berbagai macam kementerian atau lembaga negara, baik pusat maupun daerah. Lalu bagaimana bekerja sama dengan aktor di luar negara, misalnya LSM atau bahkan pelaku usaha. Yang ingin menyelesaikan masalah radikalisme dan terorisme kan tidak hanya negara. Itu perlu dikoordinasikan,” ucapnya.

 

Noor Huda juga menganggap penting adanya upaya untuk meningkatkan kemitraan multi-stakeholder dalam implementasi RAN PE. Sebab menyelesaikan masalah terorisme membutuhkan keterlibatan banyak pihak.

 

“Penegakan hukum atau menangkap pelaku terorisme itu kan hanya satu hal saja. Itu aspek langsung. Tapi ada aspek lainnya seperti pencegahan, penyembuhan, dan rehabilitasinya. Itu kan perlu keterlibatan banyak pihak,” kata dia.

 

Noor Huda mencontohkan masalah integrasi sosial seorang mantan narapidana kasus terorisme (napiter) usai bebas dari penjara. “Integrasinya harus bagaimana? Lingkungan masyarakatnya bagaimana? Hal-hal seperti ini tidak bisa dikerjakan satu lembaga sendiri. Harus ada kolaborasi dengan banyak pihak. Di sinilah pentingnya koordinasi,” ujarnya.

 

Seperti diketahui, BNPT bersama Wahid Foundation menggelar pertemuan tahunan Forum Kemitraan Nasional RAN PE pada Rabu, 16 Oktober 2024. Topik utama yang dibahas meliputi optimalisasi implementasi RAN PE, peningkatan kemitraan multi-stakeholder, serta rekomendasi kebijakan untuk masa depan RAN PE 2025-2029.

 

Adapun BNPT menerima penghargaan Kementerian dan Lembaga Negara Awards 2024 pada Senin, 14 Oktober 2024. BNPT mendapat apresiasi pada kategori Program RAN PE dan Sinergitas antar Kementerian/Lembaga. Penghargaan diterima langsung oleh Kepala BNPT, Komjen. Pol. Eddy Hartono.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *