Channel Indonesia – Pangeran Harry dan Meghan Markle dipandang mulai melakukan tindakan yang bertolak belakang dengan peraturan kerajaan, perbuatan ini dinilai melawan pihak kerjaan. Hal ini disebabkan oleh proyek yang merka jalankan ambyar.
Sejak memutuskan keluar pada 2020, pasangan Harry-Meghan secara terbuka mengibarkan bendera perang kepada Kerajaan Inggris, terutama setelah wawancara blak-blakan keduanya dengan Oprah Winfrey.
“Yang dia dapatkan hanyalah sisaan dari wawancara Oprah Winfrey dan kecamannya ke keluarga kerajaan dalam berbagai wawancara berturut-turut,” kata pengamat kerajaan, Tom Bower kepada majalah OK! yang diberitakan New York Post, Rabu (12/7).
“Itu sebabnya Meghan jadi pendiam sepanjang tahun ini. Dia sadar mereka sudah kelewatan, dan Meghan tak tahu bagaimana cara mereka membebaskan diri,” lanjutnya.
“Yang menarik adalah bagaimana ini akan berakhir? Apa klimaksnya?” kata Bower.
Komentar Bower ini senada dengan komentar mantan kepala pelayan Putri Diana, Paul Burrell. Burrell mengatakan pada awal bulan ini bahwa Meghan Markle dan Harry “salah paham” tentang apa yang diharapkan dari mereka dalam kesepakatan dengan media.
Burrell menyebut bahwa Spotify dan Netflix yang bekerja sama dengan Harry dan Meghan pasti mengharapkan konten bernuansa kerajaan dari pasangan tersebut.
Hal itu disebut Burrell wajar lantaran Harry dan Meghan Markle memang dikenal dari keluarga Kerajaan Inggris yang serba-serbi kehidupannya menarik minat orang banyak.
“Baik Netflix dan Spotify mau kerja sama untuk konten tersebut, untuk cerita pasangan itu, untuk pengalaman mereka dengan keluarga kerajaan dan sayangnya, saya pikir itu cuma sesaat.” kata Burrell seperti diberitakan Mirror pada Senin (10/7).
Pada pertengahan Juni 2023, baik Spotify maupun Archewell Audio mengonfirmasi bahwa acara siniar Meghan Markle, Archetypes, tak akan berlanjut di layanan streaming itu usai tayang satu musim.
“Spotify dan Archewell Audio telah menjalin kesepakatan untuk berpisah dan saling bangga atas serial yang kami ciptakan bersama-sama,” ujar keterangan bersama Spotify dan Archewell Audio pada Kamis (15/6).(Dari berbagai sumber/Annisa)
