Berawal dari Mimpi, Kedai Yehud Hadirkan Kuliner Lezat Kekinian dengan Harga Kaki Lima

Salah satu kuliner kekinian yaitu CV Yehud Indonesia terus berbenah dalam mengembangkan bisnisnya.  Salah satu langkah yang telah diambil yakni Yehud Indonesia tersebut sekarang sudah memiliki badan usaha sendiri.

Headline, Konten679 Views

Channel Indonesia – Bisnis kuliner masih menjadi pilihan favorit di tengah masyarakat saat memulai usahanya sendiri. Ini terlihat dari makin beragamnya jenis-jenis makanan atau minuman yang muncul di industri tersebut. Yang mana terus berkembang dan berinovasi.

Hal ini bisa dilihat dari banyaknya brand-brand baru di lini bisnis makanan atau bisnis minuman kekinian. Mulai dari tren makanan pedas, makanan olahan keju, makanan olahan ayam, hingga jajanan berjenis gorengan, dan lain-lain. Hal yang sama juga terjadi pada jenis minuman kekinian yang semakin bervariasi.

Salah satu kuliner kekinian yaitu CV Yehud Indonesia terus berbenah dalam mengembangkan bisnisnya.  Salah satu langkah yang telah diambil yakni Yehud Indonesia tersebut sekarang sudah memiliki badan usaha sendiri.

Selain itu, Yehud juga telah terdaftar dalam sistem Administrasi Badan Usaha dan diterbitkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia pada Kamis (2/7/2020).

Menu kuliner di Kedai Yehud Indonesia

Tak hanya itu, Owner CV. Yehud Indonesia, Elna Wati menuturkan, pembenahan yang dilakukan tersebut diharapakan mampu membuka lapangan pekerjaan ke depannya.

“Saat ini kami masih terus berproses agar bisa berkembang lebih baik ke depan. Sehingga dapat membuka banyak lapangan pekerjaan,” terang Elna kepada awak media, Rabu (1/2/2023).

Menurut Elna, CV Yehud Indonesia sendiri merupakan badan usaha yang bergerak di bidang produksi makanan dan minuman.

Terpisah, Pengusaha muda Cabang Kedai Yehud di Palmerah, Jakarta Barat, Ustad Abdul Malik mengatakan, kedai Yehud Indonesia dapat menjadi pilihan memanjakan lidah bagi masyarakat.

Adapun minuman kekinian itu terdiri dari beragam kreasi minuman keju kekinian atau Yehud Cheese Drink. Kemudian, tersedia juga varian kopi di Kedai Yehud.

Selain minuman khusus di Cabang Kedai Yehud di Palmerah, lanjut Ustad Malik, di kedainya juga menyediakan bakso. Bila disantap pasti ketagihan, karena sangat terasa daging sapinya dan teksturnya pun lembut.

“Kami mengolahnya secara higenis dan 100 persen halal,” ucap penceramah dan ahli agama ini sambil tersenyum.

Adapun dari kelebihan produk Yehud yaitu memberikan cita rasa original dengan harga terjangkau.

Berawal dari Mimpi

Di kesempatan yang sama, Ustad Malik mengungkapkan, berawal dari mimpi ingin menjadi pengusaha muda yang sukses di dunia kuliner.

“Pada saat itu pertengahan 2020 saat Covid-19 merajalela, di mana orang gulung tikar saya terhadap usahanya saya malah beranikan diri buka usaha pada saat itu, saya datang ke sahabat untuk berdiskusi membangun kuliner ini, sampai terdaftar CV,” paparnya panjang lebar.

“Alhamdulillaah makanan dan minuman tersebut banyak diminati masyarakat luas dengan harga Rp7000 sudah dapat minuaman kekinian dan Rp10.000 sudah dapat satu porsi dimsum yang tak kalah enak dengan dimsum lainnya,” tutur pria berwajah ganteng ini.

Ustad Malik melanjutkan, sampai saat ini usaha terus berjalan, dan terus terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung dengan mitra kami di bawah naungan CV Yehud Indonesia.

“Tempat pusat berlokasi di Citayam, sedangkan di Palmerah Jalan H. Muala RT 001/012 No.69 Kedai Cabang,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, Dai Kondang TV Ustaz Zacky Mirza juga sempat berkunjung untuk mencicipi makanan dan minuman, sampai Beliau menambah dan memberikan jempol atas cita rasa lezat serta enak dan pelayanannya yang ramah.

“Kata Ustad Zacky Mirza ‘enak banget nih Bro baru kali ini dapat jajanan enak murah tapi tidak murahan. Kalau bisa Lo pertahanin lagi dengan kualitas kaya gini, harga kaki lima rasa bintang lima’,” ungkap pria murah senyum ini.

Ustaz Zacky juga turut mesupport sambil mendoakan agar usahanya lancar dan mendunia sehingga berkah. Setiap harinya peminat jajajan terus bertambah, baik makan di tempat ataupun take away (bawa pulang).

“Saya tetap berharap usaha ini agar dapat melebarkan sayap baik di dalam kota maupun luar kota bahkan se indonesia bila perlu ke luar negeri,” katanya lagi.

“Kenapa saya lebih memilih usaha kuliner, untuk saat ini kuliner lagi mencuat ramai di mana-mana. Saya lebih senang jadi kepala ikan teri dibandingkan buntut ikan kakap. Biar gimanapun ini usaha milik pribadi. Jadi apapun yang saya kerjakan udah enak saja, mau ibadah juga tenang,” bebernya.

“Soalnya ketika saya kerja dulu lagi khusyu ibadah ada saja kerjaan, jadi komunikasi saya dengan Allah SWT terputus. Saya gak mau kaya gitu. Karena saya selalu jaga komunikasi baik dengan manusia apalagi kepada Sang Pencipta,” tutup Ustad Malik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *