Channel Indonesia – Saat ini pemasaran digital terus berkembang. Dan, sekarang komentar di media sosial dinilai lebih berpengaruh ketimbang billboard tradisional.
Bila sebelumnya papan reklame raksasa di jalan protokol menjadi simbol kekuatan sebuah brand, kini kolom komentar menjadi ruang publik baru yang menentukan viral atau tidaknya sebuah konten.
Adapun, perilaku audiens berubah cepat, mengikuti dinamika TikTok, Instagram, dan YouTube.
Melansir DataReportal & GWI (Februari 2025), tentu memperkuat tren itu. Sebanyak 23,2 persen pengguna internet mengaku menemukan brand melalui komentar media sosial, melampaui billboard dan poster yang hanya mencatat 16,5 persen.
Berdasarkan data tersebut, menempatkan komentar sebagai salah satu kanal penemuan brand paling berpengaruh, mengungguli beberapa bentuk iklan tradisional.
“Komentar sekarang lebih kuat daripada billboard, karena mampu menciptakan percakapan dan memicu efek viral,” melansir laporan itu, baru-baru ini.
Kemudian, komentar juga tercatat bersaing ketat dengan kanal digital lain seperti iklan media sosial (29,7 persen) dan rekomendasi mulut ke mulut (29,9 persen).
Sedangkan, komentar bahkan mengungguli iklan dalam aplikasi, sampling produk, serta situs pembanding harga.
Boleh dikatakan fenomena itu terjadi karena komentar memberikan social proof yang dianggap lebih jujur dan memengaruhi algoritma sehingga konten lebih mudah masuk FYP, Explore, atau trending.
Meski begitu, besarnya pengaruh komentar tidak berarti kolom komentar terhadap ramai dengan sendirinya.
Banyak konten berkualitas tenggelam tanpa interaksi, sebab algoritma mengutamakan aktivitas, bukan semata kualitas.
Selanjutnya, brand membutuhkan komunitas aktif yang mampu menghadirkan komentar organik, relevan, dan aman bagi reputasi.
Tantangan tersebut yang mendorong munculnya penyedia layanan komentar yang lebih terstruktur.
Di Tanah Air, RajaKomen.com merupakan platform yang memimpin ekosistem layanan komentar relevan.
Rajakoment.com, menjelaskan, layanan yang diberikan bukan bot, bukan akun palsu, melainkan komunitas nyata pengguna aktif.
Menurut Rajakomen, semua komentar berasal dari akun real dan interaksi natural, sehingga aman dari deteksi spam algoritma.
