Channel Indonesia – Proyek lift kaca tertinggi yang akan dibangun di Pantai Kelingking, Nusa Penida, Bali, banyak dipertanyakan netizen, terutama soal faktor keamanannya. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, turut menyoroti persoalan ini.
Pada 7 Juli 2023, tahap peletakan batu pertama telah dilakukan untuk proyek lift kaca Pantai Kelingking. Lift kaca tersebut nantinya akan dibangun setinggi 182 meter dan dinamai Glass Viewing Platform.
Bukan hanya persoalan keamanan, netizen juga mempertanyakan aspek keberlanjutan lingkungan di sekitar Nusa Penida apabila lift kaca itu nanti selesai dibangun.
Merespons kekhawatiran netizen, Sandiaga mewanti-wanti aspek keberlanjutan, kebersihan, dan kesehatan, di samping faktor keamanan dan keselamatan terkait lift kaca itu.
Dia meminta Dinas Pariwisata Bali selalu mengawal aspek-aspek tersebut selama pembangunan dan setelah lift kaca itu beroperasi di Pantai Kelingking.
“Kita titipkan kepada pak Kadis dan jajaran di sana agar semua aspek keberlanjutan lingkungan, keselamatan, kebersihan, kesehatan, semua aspek ini dijaga. Karena kita sangat mengandalkan Bali untuk 8,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara,” kata Sandi dalam konferensi pers di Kemenparekraf, Senin (24/7).
Politikus Partai Persatuan Pembangunan ini berharap desain wisata itu mengutamakan kearifan lokal dan tidak mengganggu keindahan alam. Apalagi Pantai Kelingking merupakan destinasi favorit bagi kalangan wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Ini salah satu inovasi dari pariwisata kita dan itu harus kita lakukan dan pastikan bahwa sesuai dengan standar keselamatan, dan juga bentuk estetikanya tidak mengganggu keindahan alam kita. Beberapa masukan yang disampaikan kepada kita adalah pelibatan kearifan lokal dalam desainnya, tapi tentunya juga aspek keselamatannya juga diperhatikan,” jelas Sandiaga.
“Termasuk juga CHSE itu E nya itu Enviromental Sustainability, jadi harus ada aspek keberlanjutan lingkungannya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali Tjok Bagus Pemayun menyatakan, Dispar Bali berkoordinasi secara intensif dengan stake holder khususnya Dispar Kabupaten Klungkung, Bali, dan menyebut proyek itu perlu ada kontrak yang dapat menjamin keamanan wisatawan di masa depan.
“Secara teknis dan perencanaannya harus disetujui dengan kontrak sehingga bisa menjamin keamanan dan keselamatan wisatawan,” kata Pemayun.
Dia berharap wahana itu diawasi dengan sangat ketat dan bisa dibangun dengan aman. Terlebih, risikonya cukup besar yakni citra keamanan wisata di Bali secara keseluruhan.
Pantai Kelingking dalam beberapa tahun terakhir selalu masuk dalam deretan pantai terindah di dunia. Pantai ini selalu jadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara untuk datang.(Dari berbagai sumber/Annisa)